Kejadiannya bertepatan pada hari kamis, 3 Maret 2011. Jadwal hari itu ku harus ke Subang untuk memberikan dan mengambil sampel bahan penelitian untuk nantinya ku bawa dan ku lakukan eksperimen di Majalaya. Ku berangkat dari bandung jam 14 lebih... sempet istirahat sebentar di sebuah rumah makan untuk mengisi tenaga yang hilang. Sebelum melanjutkan perjalanan, seorang bapak-bapak berpenampilan dengan seragam layaknya PNS menasehati saya untuk tidak memberikan peluang orang jahat untuk menarik tas yang saya ikatkan di bagian belakang motor. setelah beliau merapikan ikatan tas saya, saya pun menarik gas dengan penuh semangat menuju tempat yang menjadi target saya. Sebelum sampai tujuan, sekitar Ciater-Panaruban, saya merasakan ban belakang yang licin dan oleng, akibatnya hilang kontrol kendali motor. Dalam keadaan masih berkecepatan lumayan tinggi, sayapun terjatuh ke sekolan kecil yang terdapat sebuah batu besar di dalamnya. Dengan posisi tengkurap dan posisi tas punggung berisikan laptop dan barang lainnya ada didepan saya, maka jatuhnya saya diatas batu tersebuh terhalang oleh laptop. Akibatnya dada saya yang menghantam batu terhalang oleh laptop, sehingga laptop saya hancur tepat pada hardisknya. Alhamdulillah, meskipun semua data penelitian yang sudah saya kumpulkan selama 1,5 tahun hancur dan tidak ada back up-an datanya, tubuh say tidak mengalami pendaharan dan luka yang berarti. Kaget dan bantingan cukup membuat beberapa urat keseleo dan beberapa syaraf halus putus. tapi setelah diberi berbagai obat dan di urut beberapa kali, semua dalam keadaan lebih baik sekarang. Saat saya jatuh ke selokan tersebut motor menindih tubuh saya, sehingga kondisi motor masih bisa berjalan, meskipun pelek bagian depan sedikit bengkok dan kondisi dudukan stang dan penahan roda juga sedikit bergeser, sehingga harus masuk bengkel. hhhmmm...
Pada saat kecelakaan cukup banyak warga yang membantu saya, salah satunya mas Irfan yang membawa saya kerumah majikannya yang tidak jauh dari lokasi kejadian... Disana saya bertemu dengan sang Majikan yang sudah lebih dari 20 tahun bersemayam dan meninggalkan urusan duniawi... banyak hal yang saya dapatkan dari rumah tersebut. Malam itu juga saya diobati dan memberitahukan keluarga di Jakarta serta orang yang seharusnya saya kunjungi. Karena khawatir dengan kondisi saya, Bapak Acep (Bapak yang menjadi pembimbing saya penelitian di Subang) malam itu juga datang melihat kondisi saya dan besok paginya menjemput saya dengan membawa orang lain yang mengendarai motor saya (karena tangan kanan saya tidak bisa digerakan,masih sakit karena keseleo). Alhamdulillah hari sabtunya keluarga saya datang menjemput dan membawa saya kembali ke Jakarta. Di rumah saya istirahat dan melakukan pengobatan serta menceritakan tentang banyak hal yang menjadi hikmah saya dalam perjalanan kali ini.
Subhanallah... tidak ada yang tau apa yang akan terjadi pada masa depan... Hadian terindah saya dapatkan beberapa hari ini sebagai pembelajaran yang berarti dalam hidup saya... (bukan masalah mengut/tidak, tp ada hikmah lain yang sulit saya jelaskan secara rinci disini)... pada intinya semua kejadian pasti ada hikmahnya, tergantung bagaimana kita mengambil dan mengamalkan untuk kebaikan masa depan...
Wallohu A'lambissowab...